Minggu, 18 November 2012

SAKRAL, KUDUS DAN SUCI



Sakral, kudus dan suci menurut agama Kristen
Bila kita coba memahami apa itu arti kata atau makna dari kata (sakral, kudus dan suci), mungkin yang terfikirkan dalam benak kita adalah sesuatu yang abstrak dan misterius, karna sesungguhnya sesuatu yang (sakral, kudus dan suci) itu lebih mudah untuk dikenal daripada didefinisikan. Karna ia berkaitan dengan hal-hal yang penuh misteri baik yang sangat mengagumkan maupun yang sangat menakutkan. Dalam semua masyarakat yang kita kenal terdapat perbedaan antara yang suci dengan yang biasa. Pada intinya bila ditanyakan kepada siapapun, arti dari kata (sakral, kudus dan suci) ada besar kemungkinan akan adanya jawaban atau presepsi yang sama tentang sesusatu yang tidak difahami dengan akal sehat yang bersifat empirik untuk memenuhi kebutuhan yang praktis. Didalam agama Kristen ada salib yang selalu dianggap suci oleh umat nasrani, mereka menuturkan salib suci bagi umat nasrani ini sekilas  hanyalah dua batang kayu yang dipersilangkan yang pada akhirnya menjadi sesuatun yang amat sangat dijunjung tinggi dan dianggap sebagai perwujudan sesuatu yang sakral atau agung.

Sakral, kudus dan suci menurut agama yahudi
Masih membicarakan tentang hal yang sama, didalam agama yahudi pun memiliki presepsi dan pandangan yang tidak jauh berbeda tentang arti kata (sakral, kudus dan suci), menurut mereka kesucian adalah dasar suatu system undang-undang agama dan moral. Lagi-lagi mereka memaparkan bahwa kesucian memiliki dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif, hal ini membuktikan adanya kesamaan didalam mengartikan kata suci tersebut. Aspek negatif dalam kesucian disini menuntut umat yahudi untuk meninggalkan keberhalaan dan hal ini menjadi salah satu perintah yang amat sulit untuk mereka laksanakan sehingga menjadi aspek negatif didalam kesucian itu sendiri menurut mereka. Sedangkan aspek positifnya adalah berpegang teguh kepada kepercayaan dan peribadatan yang telah diwahyukan tuhan kepada mereka. Didalam agama yahudi merka menganggap suci tuhan mereka yang biasa disebut dengan YeHoVah. Serta masih ada beberapa hal lainya yang dianggap suci seperti, patung-patung dan binatang, bahkan umat yahudi memiliki hari-hari yang dianggap suci seperti hari paskah, hari bulan baru dan hari pondok raya, sekilas semua pemahaman umat yahudi tentang arti kata suci ini sulit untuk didefinisikan tetapi mudah untuk difahami dan dikenal.

Sakral, kudus dan suci menurut agama islam
Kali ini giliran agama Islam yang menguratarakan pengertian, arti dan juga makna dari kata (sakral, kudus dan suci), dalam hal ini islam sedikit berbeda dari agama-agama lainnya dalam mengartikan arti kata dan makna dari kata suci tersebut. Didalam agama islam kita mengenal yang namanya “fitrah” yang berarti (kembali), kembali disini dimaksudkan pada kesucian diri. Pada hakikatnya kata sakral, kudus dan suci ini memiliki kesamaan dari segi bahasa, tapi didalam agama islam memiliki tata cara penyebutan yang berbeda, seperti kata sholat dalam islam dan kata sembahyang yang biasa disebutkan di agama-agama non muslim. Bila kita cermati dua kata diatas tadi keduanya memiliki arti yang sama-sama berhubungan dengan kesucian dan kesakralan dalam beribadah yang beda hanya pada tata cara penyebutannya saja. Didalam islam pun masih banyak hal-hal yang dianggap suci seperti masjid, kitab al-Qur’an dan yang lainya, Allah.SWT memberitakan dalam al-Qur’an bahwa para nabi adalah suci dari perbuatan dosa. Hal ini menunjukan juga bahwa arti kata suci itu amatlah sulit bila didefinisikan tapi mudah untuk dikenal dan sedikit dipahami.


RITUAL PERIBADATAN

Ritual peribadatan menurut agama Kristen
Membicarakan tentang ritual peribatan tentunya hal ini tidak terlepas dari pembahasan kata suci, kudus dan sakral karna ritual peribatan ini adalah bagian dari tingkah laku kegamaan yang aktif yang berhubungan dengan sesuatu yang suci, kudus dan sakral, yaitu TUHAN (YESUS). Didalam agama Kristen umat nasrani mengenal ‘Ritus’(ibadat) ini sebagai suatu hal yang mancangkup semua jenis tingkah laku didalam tatacara penghormatan kepada yang suci seperti : memakai pakaian khusus, menyanyikan lagu-lagu khusus dan berdoa dengan tatacara yang khusus pula. Tentunya hal ini dapat diartikan bahwa ritual peribatdatan bagi umat nasrani adalah bagian dari kewajiban mereka dalam mengagungkan sesuatu yang suci yaitu TUHAN (YESUS).

Ritual peribadatan menurut agama yahudi
Kepercayaan–kepercayaan keagamaan membuat masing-masing dari tiap-tiap umatnya menjalankan kewajiban yang ada didalam agama yang mereka anut tersebut, didalam adanya kewajiban itulah  fungsi sesuatu yang suci dan sakral lagi-lagi berperan sebagai bagian dari ritual keagamaan yang sudah tentu akan menjadi titik utama dari ritual keagamaan atau ritual peribatan itu sendiri. Agama yahudi menyebut ritual peribadatan itu sendiri sebagai bukti bahwa mereka memiliki kepercayaan dan suatu yang dianggap suci atau sakral, ada beberapa jenis ritual peribadatan umat yahudi yang hampir sama seperti umat Islam dalam arti mereka juga mengenal sembahyang, kurban, puasa, dan lain-lain.

Ritual peribadatan menurut agama Islam
Ritual peribadatan merupakan identitas bagi masing-masing agama yang harus dilaksanakan oleh tiap-tiap umat yang memeluk agama tersebut. Begitupun didalam agama islam, islam memiliki pengertian dalam mengartikan ritual peribatan itu sediri, dimana ritual adalah tatacara yang berhubungan dengan ibadah dan ibadah adalah, segala sesuatu lahir batin dan sesuai dengan perintah Allah.SWT untuk mendapatkan kebahagiaan dan keseimbangan baik utuk diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam semesta. Ada banyak tata cara melakukan ritual peribadatan, di dalam aga Islam kita mengenal sholat, puasa, zakat, dan ibadah haji. Itu adalah sebagian dari tatacara beribadah umat muslim, yang pada intinya ritual peribadatan menurut saya sebagai seorang muslim ialah, tatacara kita dalam meng’Esakan suatu dzat yang sakral, kudus dan suci yaitu Allah.SWT sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah.SWT sebagai makhluk yang menganut agama Islam, yang dilakukan dengan keikhlasan, kekhusukan dan keistiqamahan didalam menjalankannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar